Daisypath Anniversary tickers

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

Monday, April 29, 2013

Kisah Benar Bukti Kekuasaan Allah - Wanita Mati Hidup Semula

By FADAH on 24 APRIL 2013 AT 9:18 AM


Kisah Benar Bukti Kekuasaan Allah - Wanita Mati Hidup Semula | Kisah benar bukti kekuasaan ALLAH tentang peristiwa luarbiasa iaitu kematian seorang wanita Indonesia yang berumur 25 tahun bernama Aslina.



Gambar Sekadar Hiasan

Beliau yang mengalami sakit tenat dan telah mendapatkan rawatan di Hospital Swasta di Melaka telah meninggal dunia selama 2 jam dan koma selama 2 hari 2 malam dan hidup kembali selepas itu. Dalam masa beliau telah diistihar mati oleh doktor, beliau telah mengalami beberapa kejadian luar biasa semasa beliau dalam keadaan koma.

Beliau menceritakan pengalaman beliau bagaimana diawal saat malaikat mencabut nyawanya melalui kanan dan menceritakan betapa sakitnya beliau ketika nyawanya dicabut. Aslina juga menceritakan bagaimana beliau telah didatangi oleh 2 malaikat yang memimpin dan membawanya ke Alam Barzakh. Aslina telah menyaksikan dan melihat ramai manusia telah diseksa mengikut amalan dosa yang dilakukan oleh mereka.
Ianya telah menjangkau diluar kotak fikiran manusia yang normal seperti kita.

Itulah kekuasaan ALLAH pada Hambanya Dan Satu Petunjuk Agar Hambanya Insaf Menuju Kejalan Allah.

Bertemu Sang Ayah

Menurut pengakuan Aslina, dia melihat ketika nyawanya dicabut oleh malaikat. Waktu itu, nyawanya dicabut dari kaki kanan oleh malaikat. “Rasanya sangat sakit, kulit seperti disayat, dibakar dengan minyak,”tuturnya.
Setelah roh berpisah dengan jasad, dia menyaksikan orang-orang yang masih hidup dan jasadnya terbaring di tempat tidur. Kemudian dibawa dua malaikat menuju ke suatu tempat. Aslina mempunyai keinginan untuk bertemu dengan ayahnya yang sudah lama meninggal, bernama Hasan Basri. “Wahai ayahku bisakah aku bertemu denganmu. Aku sangat rindu, oh ayah,” ucapnya.

Memang di tempat itu Aslina bertemu dengan sosok pria muda berusia 17 tahun dengan wajah bersinar dan berseri-seri. Melihat sosok pria muda tersebut, Aslina tetap ngotot ingin bertemu dengan sang ayah. Kemudian, kedua malaikat memperkenalkan bahwa pria muda tersebut adalah ayahnya. Tentunya dia tidak menyangka karena waktu meninggal dunia, ayahnya berusia 55 tahun.

Kemudian sang ayah bertanya kepada Aslina, maksud kedatangannya. Dia menjawab kedatangannya semata-mata memenuhi panggilan Allah SWT. Sang ayah menyuruh Aslina tetap pulang untuk menjaga adik-adiknya di dunia. Namun Aslina menjawab bahwa dirinya ke sini, memenuhi panggilan Allah. Waktu itu juga, dia menyebut rukun Islam satu persatu.
Setelah berdialog dengan ayahnya, dua malaikat tadi membawa Aslina ke suatu tempat yang dipenuhi wanita memakai baju rapi dan berjilbab. Di situ, dia disalami dan dicium pipi kanan-kiri oleh wanita-wanita Muslimah tersebut. Tidak hanya itu, Aslina juga bertemu dengan 1.000 malaikat dengan wajah berseri dan seluruhnya sama.

Di tempat itu, Aslina duduk di kursi yang sangat empuk. Bila di dunia empuk kursi tersebut seakan dilapisi delapan busa. Ketika duduk, tiba-tiba sosok wanita berseri mirip dengan dirinya menghampiri. Dia bertanya kepada sosok wanita tersebut. “Saya adalah roh dan amal ibadah mu selama di dunia,” kata wanita tersebut.
Kemudian Aslina ditemani amalnya (sosok wanita, red) dan dua malaikat menyaksikan beberapa kejadian di akhirat. Di antaranya, ada seorang pria berpakaian compang-camping, badannya bernanah dan bau busuk.
Tangan dan kaki dirantai sementara di atasnya memikul besi seberat 500 ton. Melihat kejadian itu, Aslina bertanya kepada amalnya. Rupanya pria tersebut semasa hidupnya suka membunuh dan menyantet (teluh) orang.

Kejadian selanjutnya yang ia lihat, seorang yang disebat dengan rotan panjang sehingga kulit dan dagingnya mengelupas dari badan. Ternyata orang tersebut selama hidup tak pernah sholat bahkan menjelang ajal menjemput pun tak pernah menyebut sahadat.

Aslina juga melihat, dua pria saling membunuh dengan kapak. Menurut keterangan amalnya, rupanya orang tersebut suka menodong dan memeras orang lain.

Kemudian gambaran, seorang ustat yang dihantam dengan lahar panas yang mendidih. Kembali Aslina bertanya. Ustad tersebut selama hidup suka berzina dengan istri orang lain.

Kejadian berikutnya, seorang ditusuk dengan pisau sebanyak 80 kali. Ini menunjukan orang tersebut suka membunuh dan tidak pernah dipertanggungjawabkan selama di dunia.

Kejadian terakhir, seorang ibu tua dihempaskan berkali-kali ke lantai. Di lantai tersebut terdapat pisau tegak dan dia tersungkur lalu mengenai tubuhnya, hingga mati. Gambaran tersebut menunjukan, selama hidupnya wanita tersebut merupakan anak durhaka, yang tidak mengakui ibunya yang pikun. Bahkan dia malu kepada orang lain.

Kisah tentang mati suri dan berbagai pengalaman ghaib yang dialami Aslina alias Iin (23), membuat heboh masyarakat Bengkalis, khususnya warga desa Pematang Duku, kecamatan Bengkalis, yang antara percaya dan tidak dengan cerita dalam mati suri itu. Berikut lanjutan kisah ‘perjalanan ghaib’ yang dituturkan Aslina Rabu silam di aula studio SJTV Bengkalis.

Menurut Aslina, setelah dirinya diperlihatkan dengan kejadian dan gambaran manusia, ia kemudian dibawa melewati malam yang sangat gelap gulita. Saking gelapnya, dia tidak bisa melihat amalnya dan dua malaikat yang mendampingi. Ketika kakinya berjalan tiga langkah, terdengar suara orang berzikir. Kemudian sang amal menyuruhnya untuk cepat menangkap suara tersebut. Tapi Aslina tidak bisa menangkap. Tiba-tiba waktu itu, lehernya dikalungi seutas rantai. Setelah dipegang ternyata rantai tersebut berupa tasbih sebanyak 99 butir.

Terdengar suara yang memerintahkan Aslina untuk berzikir selama dalam perjalanan. Dia berjalan lagi sepanjang tujuh langkah, namun waktunya sama dengan 10 jam waktu di dunia. Ketika sampai pada langkah ke tujuh, dia melihat wadah menyerupai tapak sirih berisi cahaya yang terpancar melalui lobang-lobangnya. Berkat cahaya tapak sirih tersebut, dia bisa melihat dan membaca tulisan Arab, berbunyi ‘Husnul Khotimah’.
Di belakang tulisan itu terlihat gambar Ka’bah. Ketika melihat tulisan dan gambar Ka’bah seketika, dia dan amalnya tersenyum seraya mengucapkan Alhamdulillah.

Aslina mendekati cahaya itu dan mengambilnya, kemudian disapukan ke mukanya. Ketika malam yang gelap gulita itu menjadi terang benderang.

Nabi Muhammad saw

Setelah berjalan sekian jauh, dia mendengarkan suara azan yang suaranya tidak seperti di Indonesia, namun bernada Mekkah. Kepada amalnya, dia meminta waktu untuk menunaikan sholat. Setelah mengerjakan sholat, roh Aslina hijrah ke tempat lain dengan perjalanan 40 hari. Tempat yang dituju kali ini adalah Masjid Nabawi di Madinah. Di masjid itu dia menyaksikan makam Nabi Muhammad dan sahabatnya. Di makam Nabi ada pintu bercahaya, terlihat sosok Nabi Muhammad sedang memberi makan fakir miskin.

Tidak hanya itu di Masjid Nabawi, dia kembali diperlihatkan kejadian menakjubkan. Tiba-tiba cahaya ‘Husnul Hotimah’ yang ada di tangannya lepas, kemudian mengeluarkan api yang menerangi seluruh ruangan sehingga makam Nabi terlihat jelas. Waktu itu dari balik makam Nabi, dia melihat sosok manusia, berwajah ganteng menyerupai malaikat, kulit langsat, mata sayu, pandangan luas terbentang dan tajam. “Raut muka seperti orangAsia (oval, red) namun tidak kelihatan kepalanya. Tapi saya yakin sosok manusia tersebut adalah Nabi Muhammad,” katanya.

Melihat peristiwa itu, lantas Aslina bertanya kepada malaikat dan amalnya. “Kenapa cahaya tersebut menerangi Nabi Muhammad, sehingga saya bisa melihat.

Dan kenapa wajah Nabi bercahaya?” Dijawab bahwa Anda adalah orang yang mendapat syafaat dan hidayah dari Allah. Mengenai wajah nabi yang bercahaya, karena selama mengembangkan agama Islam selalu mendapat tantangan.

Perjalanan tidak di situ saja, Aslina dan pengawalnya berbalik arah untuk pulang. Rupanya ketika dalam perjalanan pulang dia kembali menyaksikan, jutaan umat manusia sedang disiksa dan menderita di sebuah lapangan. Orang-orang tersebut meronta dan berdoa minta agar kiamat dipercepat. Karena sudah tak tahan lagi dengan siksaan. Mereka mengaku menyesal dan minta dihidupkan kembali agar bisa bertaubat. “Jarak Aslina dengan mereka hanya lima meter, namun tak bisa memberikan pertolongan,” ujarnya.

Selama melihat kejadian itu, Aslina membaca Al Quran 30 juz, Hafis (hafal) dan khatam tiga kali. Kemudian membaca surat Yasin sebanyak 1000 kali dan shalawat kepada seluruh nabi (Adam sampai Muhammad). Aslina berlari sepanjang Arab Saudi atau sepanjang Sabang sampai Marauke seraya menangis melihat kejadian tersebut.
Aslina juga ingin diperlihatkan apa yang terjadi pada dirinya dikemudian hari. Namun sebelumnya dia diminta oleh malaikat untuk berzikir. Lamanya zikir yang dilakukan Aslina selama dua abad dan dua pertukaran zaman. Hal ini ditandai dengan 1 Syawal yang jatuh pada tanggal 31 Desember. Selesai berzikir, Aslina mendengar suara yang seperti ditujukan kepadanya.
“Sadarlah wahai umat-Ku, kau sudah Ku matikan.
Sampaikan kepada umat-Ku, apa yang Ku perlihatkan.
Sampaikan kepada umat-Ku, umat-Ku, Umat-ku.”

Kejadian Aneh

Usai pengambilan gambar dan wawancara, terdapat kejadian aneh di gedung SJTV Bengkalis. Saat itu, Aslina sudah keluar dari ruangan menuju gedung Radio Pemda yang berjarak 25 meter. Ketika krew SJTV hendak mematikan monitor, ternyata tak bisa dimatikan. Namun anehnya muncul sosok bayangan putih bertubuh tegap dengan rambut terurai hingga ke pusar dan kepalanya bertanduk. Tentunya hal ini membuat para krew dan orang-orang yang menyaksikan heran, lantas momen ini diabadikan pengunjung dan krew SJTV.

Setelah Aslina keluar dari ruangan Radio Pemda, ditanyakan apakah sosok tersebut. Dia menjawab bahwa sosok tersebut merupakan jin. Menutup pengalaman ghaib anak penakik getah itu, sang Paman Rustam Effendi kepada wartawan menyebutkan, selama ini Aslina merupakan sosok yang pendiam dan kurang percaya diri (PD). Namun setelah kejadian ini banyak hal-hal yang berubah, mulai dari penampilan hingga tingkah laku. Bahkan dari warna kulitnya saat ini lebih bersih dan berseri. Mengenai amalannya, “Selama ini dia memang rajin mengerjakan shalat tahajud dan membaca Al Quran setiap hari,” kata sang paman menutup kisah tersebut. ***
——
sumber asal:
Adi Sutrisno,
Wartawan Riau Mandiri

Thursday, April 25, 2013

IBU MAMPUS! IBU MAMPUS! IBU MAMPUS!




IBU MAMPUS! IBU MAMPUS! IBU MAMPUS! | Saya ada sebuah kisah yang mahu dikongsikan dengan semua. Mari baca, semoga timbul insaf dalam diri ini.

Pernah, saya menyertai satu operasi di Muar, dan kami bertolak dari Johor Bahru kira-kira jam 10 malam dan operasi selesai jam 6 pagi. Kami terus pulang ke Johor Bahru. Sepanjang perjalanan, saya yang memandu sendiri berhenti hampir tujuh kali kerana terlalu mengantuk.

Pulang ke Johor Bahru, biar bantal memanggil, terpaksa diketepikan. Perlu disiapkan berita yang operasi itu untuk siaran berita tengahari. Bukan mudah. Selesai segalanya, jam sudah hampir 11 pagi. Jam dua pula ada satu lagi tugasan. Begitulah kehidupan. Kais pagi makan petang, jika tak dikais, memang tak makanlah.

Saya lebih cenderung kepada kisah human interest seperti satu operasi yang saya ikuti bersama sahabat sahabat baik di Cawangan Trafik Johor Bahru Selatan yang bersengkang mata tanpa mengira masa membanteras kegiatan lumba haram.

Antaranya termasuk kisah seorang budak lelaki berusia 13 tahun yang pada mulanya begitu yakin memberi jawapan kepada pegawai serta anggota polis trafik, dia dibenarkan menunggang motosikal oleh bapanya, yang juga pemilik kenderaan itu.

Sebagaimana lazim, pegawai polis bertugas menghubungi ibubapa pelajar itu dan selepas menanti hampir dua jam, akhirnya muncul ibubapanya di tepi jalan Danga Bay.

Dari jauh, tampak si ibu bagai meluru tak sabar sabar untuk tiba ke tempat anak lelakinya berdiri.Si ayah pula berjalan lesu. Waktu tika itu hampir jam empat pagi.

Sebaik tiba di depan anaknya, tanpa lengah si ibu bagai melepas geram terus mencubit dan menampar badan anaknya. Kami terpinga pinga melihatkan situasi itu lantas beberapa anggota polis trafik meredakan keadaan.

Terkedu anaknya yang dua jam lalu, beriya-iya mendakwa ibubapanya sudah memberi keizinan untuk dia menunggang motosikal milik bapanya dan turut dibonceng rakan sekampung berusia 16 tahun.

Ketika cuba ditahan, dia melarikan diri dari sekatan jalanraya dan turut menendang motosikal anggota penguatkuasa yang mengejar mereka!

"Masuk lokap jek encik. Masuk sekolah jahat Henry Gurney. Tak apa, saya rela," tercetus akhirnya luahan hati si ibu sebaik diredakan.

"Aku tak boleh kawal kau lagi. Kat sekolah kau anak murid aku, kat luar aku tak boleh kawal kau seorang. Selama ini kau cakap tak goyang, tak goyang, tengok semua polis ni, tengok.

"Kalau dahi ni tak sujud pada sejadah, inilah jadinya," berterusan si ibu melepaskan geram bagai sebuah drama realiti di depan hampir 50 pegawai dan anggota polis serta anggota Rela yang turut bersama-sama dalam operasi itu.

Suasana menjadi sunyi dan hanya kedengaran suara si ibu. Semua memerhati. Semua bagai menyokong tindakan si ibu. Mat mat rempit lain yang ditahan sebelum ini sibuk berbual sesama sendiri turut kaku melihat adegan itu. Mungkin timbul keinsafan dalam diri mereka?

"Dia cakap, ibu keluar, saya cakap malam minggu jangan keluar. jangan, jangan. Tak tengok kat TV (orang kena tangkap)," luah si ibu dan suaranya beriring nada kekesalan.

"Bila kita marah, dia cakap nak rompak rumah orang. Tak kurang ajar punya anak? Sampai hati kau jadi anak macam ni. Budak sekolah pukul 10 duduk rumah," kata si ibu lagi dan kali ini nada sudah berselang kesedihan.

Tatkala itu, sudah mula mengalir airmata si ibu. Si anak hanya tunduk kaku, tak seperti tika selepas ditahan dua jam sebelum itu, ceria, beriya iya.

Si ayah tak mampu nak berkata kata. Mungkin sudah puas dileteri anaknya itu. Mungkin sudah kering airmata si ayah memikirkan kedegilan anaknya tika dia keluar mencari rezeki buat kesemua anaknya.

Bagi meredakan keadaan, seorang pegawai polis, Inspektor (kini ASP) Mohd Lail Ab Halim mencelah.

"Kami akan charge (tuduh) dia lari dari sekatan jalan," kata Mohd Lail tegas.

Mungkin mendengar penjelasan ringkas Mohd Lail itu, tercetus luahan si ibu lagi.

"Kat rumah berapa kali dia nak tumbuk saya. Sekarang ni apa? Aku ni mak kau. Hari-hari aku doa, Ya Allah jadikanlah anak aku golongan yang baik-baik. Tapi kau apa? Ibu mampus, ibu mampus."

Ketika ini, si ibu mencucuk cucuk perut si anak. Hilang segala kehebatan si anak. Akhirnya ibubapa juga yang datang. Biar marah, kesemua yang menyaksikan bagai mengerti, dia tetap anaknya. Dia tetap darah dagingnya. Mungkin sudah kemuncak kemarahan si ibu.

"Nanti puan datang ke balai trafik untuk jamin anak makcik," jelas Mohd Lail lagi.

Sambil menjeling marah ke arah anaknya, si ibu dengan cepat menjawab: "Jamin kau? No, no. Ibu tak akan jamin kau, tak ada tak ada," katanya bagai puas, biar malam itu menjadi pengajaran buat si anak yang degil itu.

Si ibu berlalu pergi.

Lantas, Mohd Lail mengarahkan anak buahnya untuk membawa pelajar itu ke balai. Tak sempat dibawa, pelajar itu meraung raung menangis mengejar ibunya.

Sekali lagi kami kaget. Si ibu tak memperdulikan. Kami yang melihat bagai menyokong tindakan si ibu. Biarkan dia rasa. Biar dia serik. Biarkan. Itulah kata hati kami. Kami pun marah. Apatah lagi mendengar luahan hati si ibu di pagi yang bening itu.

Berterusan suara si anak merintih pada ibunya. Semakin jelas suaranya. Si ibu berhenti. Dibiarkan anaknya menangis, meraung di depannya. Direnungnya anaknya itu.

Siapa tak sayang anak. Tentu wanita itu ibu yang baik. Apatah lagi sebagai seorang guru, sifat penyayang tinggi dalam diri mereka. Tampak wajah amarah si ibu sudah bertukar menjadi simpati dan penuh kasih sayang, tatkala si anak menarik narik tangan yang sama mengendong dia ketika kecil, memimpinnya ketika melintas jalan, menepuk nepuk tika mahu tidur.

Akhirnya si ibu mengalah. Dipimpin tangan anaknya ke kenderaan polis. Berdiri kaku si ibu melihat si anaknya di bawa pergi.

Selepas segala proses selesai, saya terserempak dengan si ibu berjalan keluar dari balai beriring dengan bapa pelajar itu. Dan di sebelahnya, anaknya tadi, tangan dipimpin erat, kuat kuat bagai tak mahu melepaskan anaknya itu.

Saya sempat bertegur. Menasihat si anak, jika tak kesian pada diri sendiri, kesianlah pada mak ayah. Kesian mereka berhempas pulas membesarkan awak. Esok awak dah kahwin, awak nak anak awak macam awak?

Tertunduk diam si pelajar itu. Saya tepuk bahunya beberapa kali dan sempat berkata padanya, awak mesti anak yang baik sebab tu awak menangis minta maaf pada mak tadi. Dan sempat saya mengucapkan terima kasih kepada si ibu dan ayah kerana tak putus asa dengan kasih sayang pada si anak yang degil ini. Tersenyum si ayah. Bagai mereda hati si ibu.

Itulah antara kisah kisah kecil yang mahu saya jadikan iktibar untuk kita semua. Kongsilah dengan sesiapa, pada anak anak, pada anak saudara atau mungkin pada diri sendiri. Jahat mana sekalipun, ibu ayah tetap bersengkang mata buat anak-anak. Biar sakit lutut, biar membuai diri dek tak lena tidur, demi anak!

Itu hanya sekelumit. Saya memang mahu berkongsi segala kisah di sini tetapi kadangkala masa tak mengizinkan. 


Yelah kais pagi makan petang. Kalau tak dikais, mahu tak makan petang nanti kan.

Friday, April 19, 2013

Apa dan Siapakah Anda?



TANAH
Sifat tanah dikaitkan sebagai jenis Deria. Ia tergolong sebagai sifat kewanitaan. Orang menghargai kebendaan, keras hati, sabar,disiplin diri, berhati-hati, boleh diharap, tidak tegas, cekap, percaya hanya perkara yang boleh dicapai oleh deria.

(JENIS PANCAINDERA: SYAHWAT, KERING)
Sedar mengenai hakikat diri, menilai material, sebar, tabah hati, disiplin diri, berhati-hati, boleh diharap, tidak tegas, efisyen, percaya hanya pada apa yang boleh dicapai oleh pancaindera, muram atau sugul, diberatkan oleh keperluan. Kepala angin, bimbang, tegas, tenang, boleh putus harapan, pendiam, tidak peramah, senyap. Badannya kurus, kurangnya tidur, tidak sabar jima', selalu sihat, banyak kerja.

AIR
Sifat air dikaitkan jenis Perasa. Ia tergolong sebagai sifat kewanitaan. Lemah-lembut, dalam perasaannya, mengasihani, memaksa, penakut, kepala angin, imaginatif, lemah terhadap siksaan atau teguran, berahsia, memahami, tidak tamak, artistik.

(JENIS PERASA: FIKIRAN, BASAH)
Lemah lembut, perasaannya dalam, belas kasihan, penakut, ada angin, imaginatif, mudah terluka hatinya, berahsia, mudah memahami perasaan orang lain, tidak tamak, ada bakat seni, positif, berhati-hati, berfikiran panjang, aman hatinya, terkawal, boleh dipercayai, penyabar, tenteram. Tubuhnya tambun, banyak lemak, banyak tidur, sedikit malas, lambat dan agak kurang faham.

API
Sifat api dikaitkan sebagai jenis Intuisi (kebolehan mengetahui sesuatu melalui bisikan kalbu). Ia digolongkan sebagai sifat kelelakian. Pentingkan diri, megah, bersemangat tinggi, kompetitif, perlukan ruang, kebudakan atau kurang matang, keras hati, kecenderungan ke arah tidak peka terhadap sesuatu, sentiasa sedia untuk menempuh sesuatu yang baru dan berisiko, mampu melihat kemungkinan masa depan.

(JENIS INTUITIF: CINTA, PANAS)
Pentingkan diri, megah, semangat tinggi, kompetatif, perlukan ruang, keanakan atau lurus, menaruh harapan, cenderung untuk tidak sensitif, sentiasa sedia untuk sesuatu yang baru dan berisiko, mampu melihat kemungkinan baru, yang mana orang lain tidak terfikirkan. Perasa, gelisah, agresif, mudah teransang, mudah berusaha, pemaksa, optimis, aktif. Kerjanya segera, jalannya cepat, terang hati, panas tubuhnya, kurang tidurnya.

ANGIN
Sifat angin dikaitkan dengan jenis Pemikir. la digolongkan sebagai sifat kelelakian (masculine). Lelaki ini berpegang kepada teori, tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain, objektif, rasional, menghadapi kesukaran untuk melibatkan emosi, menghargai kebolehan intelektual, mahukan kebebasan, mempunyai mentaliti ambil mudah, sukakan fakta dan figura.

(JENIS PEMIKIR: JIWA, SEJUK)
Orang teori, sukar dipengaruhi, objektif, rasional, sukar terlibat dalam hal emosi, menilai tinggi kebolehan intelektual, keperluan untuk bebas, mentaliti ambil mudah, suka pada fakta dan figura. Mudah bergaul, boros, banyak cakap, responsif, mudah berbincang, bersemangat, sikap tidak kesah, pemimpin. Tubuh nipis, kurang daging, banyak darah, kreatif, sederhana.

P/S: SIFAT-SIFAT yang dinyatakan ini bukannya RAMALAN NASIB. Tapi ianya diakui sebagai FAKTA SAINS yang membuktikan, perihal manusia. Tolong jangan sempitkan fikiran anda. Terima kasih! Silakan SHARE. :)

Oh yea, anda anak yang ke berapa? Nyatakan dalam komen.

@[156075111124930:274:Amboi amboi amboi amboi] : | LIKE | SHARE | COMMENT | TAG |






















TANAH
Sifat tanah dikaitkan sebagai jenis Deria. Ia tergolong sebagai sifat kewanitaan. Orang menghargai kebendaan, keras hati, sabar,disiplin diri, berhati-hati, boleh diharap, tidak tegas, cekap, percaya hanya perkara yang boleh dicapai oleh deria.

(JENIS PANCAINDERA: SYAHWAT, KERING)
Sedar mengenai hakikat diri, menilai material, sebar, tabah hati, disiplin diri, berhati-hati, boleh diharap, tidak tegas, efisyen, percaya hanya pada apa yang boleh dicapai oleh pancaindera, muram atau sugul, diberatkan oleh keperluan. Kepala angin, bimbang, tegas, tenang, boleh putus harapan, pendiam, tidak peramah, senyap. Badannya kurus, kurangnya tidur, tidak sabar jima', selalu sihat, banyak kerja.

AIR
Sifat air dikaitkan jenis Perasa. Ia tergolong sebagai sifat kewanitaan. Lemah-lembut, dalam perasaannya, mengasihani, memaksa, penakut, kepala angin, imaginatif, lemah terhadap siksaan atau teguran, berahsia, memahami, tidak tamak, artistik.

(JENIS PERASA: FIKIRAN, BASAH)
Lemah lembut, perasaannya dalam, belas kasihan, penakut, ada angin, imaginatif, mudah terluka hatinya, berahsia, mudah memahami perasaan orang lain, tidak tamak, ada bakat seni, positif, berhati-hati, berfikiran panjang, aman hatinya, terkawal, boleh dipercayai, penyabar, tenteram. Tubuhnya tambun, banyak lemak, banyak tidur, sedikit malas, lambat dan agak kurang faham.

API
Sifat api dikaitkan sebagai jenis Intuisi (kebolehan mengetahui sesuatu melalui bisikan kalbu). Ia digolongkan sebagai sifat kelelakian. Pentingkan diri, megah, bersemangat tinggi, kompetitif, perlukan ruang, kebudakan atau kurang matang, keras hati, kecenderungan ke arah tidak peka terhadap sesuatu, sentiasa sedia untuk menempuh sesuatu yang baru dan berisiko, mampu melihat kemungkinan masa depan.

(JENIS INTUITIF: CINTA, PANAS)
Pentingkan diri, megah, semangat tinggi, kompetatif, perlukan ruang, keanakan atau lurus, menaruh harapan, cenderung untuk tidak sensitif, sentiasa sedia untuk sesuatu yang baru dan berisiko, mampu melihat kemungkinan baru, yang mana orang lain tidak terfikirkan. Perasa, gelisah, agresif, mudah teransang, mudah berusaha, pemaksa, optimis, aktif. Kerjanya segera, jalannya cepat, terang hati, panas tubuhnya, kurang tidurnya.

ANGIN
Sifat angin dikaitkan dengan jenis Pemikir. la digolongkan sebagai sifat kelelakian (masculine). Lelaki ini berpegang kepada teori, tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain, objektif, rasional, menghadapi kesukaran untuk melibatkan emosi, menghargai kebolehan intelektual, mahukan kebebasan, mempunyai mentaliti ambil mudah, sukakan fakta dan figura.

(JENIS PEMIKIR: JIWA, SEJUK)
Orang teori, sukar dipengaruhi, objektif, rasional, sukar terlibat dalam hal emosi, menilai tinggi kebolehan intelektual, keperluan untuk bebas, mentaliti ambil mudah, suka pada fakta dan figura. Mudah bergaul, boros, banyak cakap, responsif, mudah berbincang, bersemangat, sikap tidak kesah, pemimpin. Tubuh nipis, kurang daging, banyak darah, kreatif, sederhana.

P/S: SIFAT-SIFAT yang dinyatakan ini bukannya RAMALAN NASIB. Tapi ianya diakui sebagai FAKTA SAINS yang membuktikan, perihal manusia. Tolong jangan sempitkan fikiran anda. Terima kasih

Thursday, April 4, 2013

Peluk Islam hanya kerana Seluar Dalam? --- pedoman dan renungan




Sekadar Hiasan


Mungkin kedengaran aneh dan janggal. Hidayah memang bisa datang kapan saja dan pada siapa saja. Selama ini mungkin kita lebih sering mendengar dapat hidayahnya seorang non muslim ke dalam Islam di sebabkan hal-hal luar biasa dan penting. Seperti dokter Miller seorang penginjil Kanada yang memeluk Islam setelah menjumpai I’jaz Qur’an dari berbagai segi. Tapi yang ini benar-benar tidak biasa. Ya, memeluk Islam gara-gara pakaian dalam!

Fakta ini dikisahkan Doktor Sholeh Pengajar di sebuah perguruan Tinggi Islam di Saudi, saat ditugaskan ke Inggris. Ada seorang perempuan tua yang biasa mencuci pakaian para mahasiswa Inggris termasuk pakaian dalam mereka.

Tidak ada sisi menarik pada wanita ini, tua renta, pegawai rendahan dan hidup sendirian. Setiap kali bertemu dia selalu membawa kantong plastik berukuran besar yang terisi penuh dengan pakaian kotor. Untuk pekerjaan kasar seperti ini penghuni rumah jompo ini terbilang cekatan di usianya yang sudah terbilang uzur. Di Inggris, masyarakat yang memiliki anggota keluarga lansia biasanya cenderung memasukkan mereka ke panti jompo. Dan tentu saja keadaan miris ini harus diterima kebanyakan para orangtua dengan besar hati agar tidak membebani anak mereka. Namun di tengah kondisi seperti itu sepertinya tidak membuat kecil hati tokoh kita ini yang justru begitu getol mengisi hari-harinya bergelut dengan cucian kotor.

Wanita baya itu lebih suka dipanggil auntie atau bibi. Dia sudah bekerja sebagai petugas laundry hampir separuh usianya. Beruntung baginya masih ada instansi yang bersedia mempekerjakan para manula.

“Aku merasa dihargai meski sudah tua. Lagipula, orang-orang seperti aku ini sudah tidak ada yang mengurus, kalau bukan diri sendiri. Anak-anakku sudah menikah dan tinggal bersama keluarga mereka masing-masing. Suamiku sudah meninggal. Walaupun anak-anak suka menjenguk, tapi aku tetap ingin punya kegiatan sendiri untuk mengisi masa tua,” ujarnya

“Bukan untuk kerja yang berat memang, tapi setidaknya, selain menambah penghasilan juga mengisi hari tua. Mungkin itu lebih baik daripada harus tinggal diam di panti jompo.” Ujarnya lagi dengan wajah sendu.

“Sedih juga kalau harus tinggal sendirian. Seperti seorang temanku. Dia juga dulu bekerja sebagai petugas laundry bersamaku. Sampai akhirnya, anak perempuan satu-satunya menikah. Namun setelah menikah, anak perempuannya itu tidak pernah menghubunginya,” bibi berkisah.

Bagi sang Bibi profesinya sebagai petugas laundry justru membuatnya lebih dekat dengan sepak terjang, liku-liku penghuni asrama yang rata-rata adalah mahasiswa dari luar Inggris. Sang Bibi paham betul kebiasaan para mahasiswa yang tinggal di asrama ini selain belajar sehari-hari, adalah pergi clubbing sekadar “having fun”. Banyak asrama memiliki bar, café, ruang duduk untuk menonton televisi, ruang musik dan fasilitas olahraga sendiri.

Dan salah satu sisi negatif pergaulan dengan orang Inggris adalah bila mereka sudah dekat botol miras, biasalah mereka sampai benar-benar mabuk. Dan dapat dibayangkan kekacauan yang terjadi. Muntah merata di sebarang tempat, kencing dalam celana dan sebagainya. Inilah perbuatan paling bodoh yang pernah dilakukan oleh manusia sejak terciptanya minuman beralkohol. Bukan saja menghilangkan akal sehat, tetapi juga si pemabuk akan merasa kelelahan dan sakit kepala yang teramat sangat (hangover).

Saat para penghuni asrama masih dibuai mimpi karena kelelahan habis clubbing semalaman suntuk. Tinggallah sang Bibi memunguti pakaian kotor itu setiap hari. Dan terkadang harus diangkut dari kamar, jauh sebelum mereka bangun dari tidur. Kemudian disortir dengan teliti satu persatu berdasarkan jenis bahan, ukuran, warna dan yang lebih spesifik lagi dipisahkannya pakaian dalam dari yang lain. Begitu pekerjaan rutin itu dilakukan dengan penuh dedikasi tinggi walau di ujung usianya yang semakin menua.

Waktu terus berjalan, sementara sang Bibi tanpa putus asa terus bergelut dengan ‘dunia kotor’nya. Idealnya di penghujung usianya itu seharusnya masa bagi seseorang menuai hasil kerja payahnya di masa muda. Namun situasilah yang menyebabkan dia harus menanggung berbagai persoalan hidup, maka sungguh itu merupakan masa tua yang tidak membahagiakan. Di dalam kondisi yang sudah tidak mampu banyak berbuat, dia justru dituntut harus banyak berbuat. Dalam kondisi produktivitas menurun ia justru dituntut untuk berproduksi tinggi.

Entah sampai kapan dia harus melakoni pekerjaan itu. Maka sampailah suatu saat asramanya kedatangan penghuni baru yaitu beberapa mahasiswa muslim dari Timur Tengah yang mendapat tugas belajar dari negaranya. Mereka sudah terdaftar akan menempati salah satu kamar di asrama tempat sang Bibi bekerja.

Bagi kebanyakan pelajar timur tengah sangat langka memilih tinggal di asrama. Mereka biasanya membeli rumah atau flat yang sudah disesuaikan untuk menampung kelompok kecil siswa, pasangan atau keluarga. Ada juga beberapa pemilik tempat perorangan mengizinkan rumah-rumah mereka dikelola dan disewakan.

Tinggal di asrama merupakan cara terbaik untuk bertemu orang-orang baru dan menjalin persahabatan yang langgeng. Inilah salah satu pertimbangan mereka memilih tinggal di asrama. Kesadaran inilah yang menepis kekhawatiran akan terjadinya gegar budaya atau “cultural shock“.

Hidup dalam komunitas non muslimlah justru kita dituntut untuk membuktikan nilai-nilai Islam yang tinggi ini sebagai sebuah solusi bagi manusia. Tentunya ini adalah pekerjaan dakwah yang merupakan tanggungjawab setiap muslim di mana saja berada. Dengan tetap menjaga keistimewaan kita sebagai muslim yaitu kesalehan.

Hari-hari terus berlalu, tampaknya si Bibi ini betul-betul perhatian dengan apa yang dicucinya. Sampai-sampai dia tahu ini pakaian si A, ini si B dan seterusnya. Tidak terkecuali dengan pakaian kotor milik mahasiswa dari Timur Tengah tadi. Namun saat dilakukan sortir pakaian dalam, si Bibi merasa ada sesuatu yang tidak biasa, karena dari semua pakaian yang dicucinya, hanya pakaian muslim Arab saja yang terlihat tidak kotor, tidak berbau, tidak kumuh dan tidak banyak noda di pakaiannya.

Kejadian langka ini semakin mendorong rasa penasaran si Bibi. Lagi-lagi pencuci pakaian di asrama ini selalu merasa aneh saat mencuci celana dalam mereka. Berbeda dengan yang lain, kedua pakaian dalam mereka selalu tak berbau.

Maka masih dalam keadaan penasaran, si Bibi memutuskan bertanya langsung dengan ‘pemilik celana dalam’ itu. Saat ditanya kenapa. Dua orang ini menjawab, ”Kami selalu istinja setiap kali kencing.” Pencuci baju ini bertanya lagi, ”Apakah itu diajarkan dalam agamamu?”

“Ya!” Jawab dua orang pelajar muslim tadi.

Merasa belum yakin 100 persen dengan jawaban itu, akhirnya si Bibi datang menemui salah seorang tokoh muslim yaitu Doktor Sholeh– Pengajar di sebuah perguruan Tinggi Islam di Saudi, saat ditugaskan ke Inggris– Wanita tua ini menceritakan keheranannya selama bertugas perihal adanya pakaian dalam yang ‘aneh’.

Ada beberapa pakaian dalam yang tidak berbau seperti kebanyakan mahasiswa umumnya, apa sebabnya? Maka ustadz ini menceritakan karena pemiliknya adalah muslim, agama kami mengajarkan bersuci setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar, tidak seperti mereka yang tidak perhatian dalam masalah seperti ini.

Betapa terkesan ibu tua ini jika untuk hal yang kecil saja Islam memperhatikan apatah lagi untuk hal yang besar, pikir pencuci baju itu. Dan tidak lama kemudian ia mengikrarkan syahadat, memeluk Islam dengan perantaraan pakaian dalam!

Tidak disangka ternyata diam-diam si tukang cuci memeluk Islam, gemparlah para mahasiswa yang tinggal di asrama tersebut, yang kebanyakan adalah non muslim. Mereka berusaha ingin tahu sebab musabab si Bibi memeluk Islam. Dia menjawab dengan yakin bahwa dirinya sangat kagum dengan kawan muslim Arab ini, karena dari semua pakaian yang dicucinya, hanya pakaiannya sajalah yang terlihat tidak macam-macam. Dan dengan hidayah Allah Swt, dirinya dapat membedakan antara pakaian seorang muslim dan non muslim.

Hidayah memang bisa datang kapan saja dan pada siapa saja. Selama ini mungkin kita lebih sering mendengar dapat hidayahnya seorang non muslim ke dalam Islam lebih disebabkan pada hal-hal luar biasa dan penting. Tapi yang ini benar-benar tidak biasa. Mendapat hidayah di penghujung usia gara-gara pakaian dalam! Sungguh takdir Allah benar-benar telah jatuh berketepatan dengan kegigihannya selama ini mengisi hari-hari di sisa hidupnya sebagai petugas laundry. Di sinilah letak rahasia nikmat Allah yang agung yang mempertemukan antara takdirNya dan ikhtiar manusia. Sungguh Allah tidak pernah menyia-nyiakan amal seorang hambaNya.

(Majalah Al-Qawwam edisi 15, dzul qa’dah 1427 H Badiah, Riyadh / jurnalhajiumroh.com)

Kasih Suami Merelakan Isterinya Pergi.. ~ KISAH ABIL & ALLAYARHAMAH ISTERI, GEE...




"Pergilah Gee. Pergilah! Walau selepas ini abang tidak lagi dapat mendengar suara rengekmu, tidak lagi dapat menyapu air matamu, namun abang reda.

"Pergilah! Abang yakin, di sana DIA menyediakan tempat lebih baik untukmu. Di sana, akan hilang segala sakit menyerang. Akan lenyap segala derita yang sayang tanggung selama ini."

Dalam kesayuan, Abil Fikri Ahmad, 44, masih murah dengan senyuman. Namun, tangis di hatinya, hanya dia saja yang tahu.

Pemergian isteri tercinta, Fauziah Muhamad, 39, kira-kira jam 9.50 pagi semalam, pasti menjerut tangkai hatinya.

Fauziah atau lebih mesra dipanggil Gee, menderita penyakit saraf sejak hampir dua tahun lalu. Bermula dengan serangan lelah, Gee kemudian menderita lumpuh.

"Gee tidak menunjukkan sebarang perubahan. Cuma sejak kebelakangan ini, keadaannya tenang berbanding biasa. Tidur malamnya sangat lena.

"Malam tadi pun (kelmarin), saya meneman Gee hingga jam 2 pagi. Seperti biasa, saya duduk di sisinya. Melihat matanya, bibirnya segenap wajahnya. Saya tidak pernah rasa puas merenung Gee. Dan selepas ini, tidak lagi wajah itu untuk saya tatap..." Suara Abil seolah tersekat. Dadanya sebak.

“Pagi tadi (semalam) selepas solat Subuh, saya curi masa untuk tidur sebelum bangun semula bagi dia minum susu. Ketika sedang bancuh susu di tepi katil, Gee tiba-tiba menarik nafas dengan kuat. Dua kali...
"Dia pergi dengan tenang. Wajahnya juga sangat tenang dan bersih. Gee memang isteri yang baik," nada suara Abil semakin hiba. Memanglah berat mata kita melihat kesedihan ditanggung Abil. Namun, berat lagi hatinya menanggung kesedihan atas kehilangan isteri tercinta.

"ALLAH pinjamkan Gee kepada saya hanya sementara ketika dia sihat dan sakit. Sekarang ALLAH ambil dia kembali. Walau sekasih mana pun saya pada Gee, ALLAH lebih menyayangi dia. Saya reda!"
Menurut Abil, sejak hujung Januari lalu kesihatan isterinya tidak lagi menentu. Berat badannya semakin menyusut. Mulutnya pula tidak lagi dapat ditutup.  Malah katanya, arwah tidak lagi menunjukkan sebarang tindak balas ketika diusik berbanding biasa.  "Saya melihat perubahannya. Semakin hari semakin lemah.

“Sebelum ini jika saya usik tapak kaki Gee, dia akan bertindak balas. Tapi sejak akhir-akhir ini tiada lagi.

“Dia pun tidak lagi marah-marah atau merengek. Apa yang saya nampak keadaannya sangat tenang dan dia akan buka mata setiap kali saya berada di dalam bilik,” katanya.

Selain itu katanya, sebelum ini, menerusi laman blognya, dia juga turut meminta rakan-rakan dan pembaca agar sama-sama mendoakan keadaan kesihatan isterinya yang semakin tidak menentu.

Namun ajal dan maut di tangan TUHAN. Isteri tersayang yang dijaga penuh perhatian akhirnya pergi buat selama-lamanya.

“Ketika dia sihat saya pernah tanya adakah dia berpuas hati saya menjadi suaminya dan dia cakap dia bersyukur.

“Tapi sekarang saya hanya dapat tanya diri sendiri, adakah saya telah menjaga isteri saya dengan baik ketika dia sakit dan menjalankan tanggungjawab dan ujian daripada ALLAH ini dengan sempurna,” katanya.

Ketika ditanya tentang perancangannya selepas ini, kata Abil, dia tiada perancangan khusus namun berhasrat menjadi pakar motivasi bagi berkongsi pengalaman tentang alam rumah tangga.

Sementara itu, rumah Abil tidak putus-putus dikunjungi orang ramai termasuk Raja Datin Seri Salbiah Nujumuddin dan pemimpin setempat.

Jenazah Allahyarham disembahyangkan di Masjid Jamek Rasah dan selamat dikebumikan di Makam Haji Said, Sikamat kira-kira jam 4 petang.

Abil mendirikan rumah tangga dengan Fauziah pada 13 Mac 2009, namun selepas dua tahun merasai nikmat alam rumah tangga, isterinya mendapat serangan asma pada 22 Jun 2011 dan sejak itu dia disahkan lumpuh selain saraf otaknya tidak lagi berfungsi.  Abil yang bekerja sebagai perunding kewangan kemudian mengambil keputusan berhenti kerja kerana nekad mahu menjaga isterinya sepenuh masa sebaik mungkin.

Penderitaan dan ketabahan Abil menjaga isterinya mendapat perhatian umum yang bersimpati selain kagum dengan sikapnya.

"Moga di sana nanti Gee lebih damai. Moga di sana nanti Gee lebih bahagia. Moga di sana ALLAH menempatkannya bersama para syuhada. Dan moga ALLAH mempertemukan Gee dan Abil di syurga abadi."

Sumber : Sinarharian

~ KISAH YANG AMAT MENGINSAFKAN ~ BUAT RENUNGAN


~ KISAH YANG AMAT MENGINSAFKAN ~

Hayatilah dan ambil iktibar....semoga bermanfaat

Pesakit: "Abang jururawat, best ke kerja di hospital? Dah lama ke kerja sini?"

Abang misi: "Bolehlah. Nak kata best, ada juga stressnya. 

Tapi, selama 5 tahun kerja di sini, dapat banyak pengalaman yang bernilai yang orang luar di sana takkan dapat rasa."

Pesakit: "Apa yang best sangat tu? Nurse-nurse lawa-lawa eh?"

Abang misi: "Bukan. Tu tak best. Ada yang lagi best."

Pesakit: "Wah, apa dia?"

Abang misi: "Di sini setiap hari saya lihat pesakit meninggal dunia. 

Kerja saya uruskan kencing berak mereka, bersihkan mereka hinggalah ke urusan jenazah. 

Apa yang saya lihat sepanjang saya bekerja di hospital ni, betapa ramainya di antara mereka yang sudah meninggal..

sebelum meninggal meminta-minta sama ada dari waris atau jururawat untuk pegang naskhah al-Quran. 

Ada yang tak boleh baca, ada yang suruh kami bacakan. 

Ada juga yang tidak sempat sentuh al-Quran, tak sempat baca al-Quran, Allah telah pun mengambil nyawa mereka. 

Bila dibacakan sahaja al-Quran pada mereka, berlinangan air mata. 

Saya lihat betapa orang-orang yang berada di akhir nafas, majoriti nak sangat sentuh al-Quran. 

Kalau boleh, nak mati dengan peluk al-Quran. 

Pengalaman-pengalaman yang saya lalui di sini buat hati ini insaf. 

Sedar satu perkara yang sangat penting."

Pesakit: "Hm. Apa dia?"

Abang misi: "Apa yang kita biasa pegang ketika kita masih sihat, apa yang kita biasa baca dan belai ketika masih hidup gembira tika tak datangnya sakit...

itu jugalah yang kita akan dapat pegang dan sentuh di akhir hayat. 

Jika kita selalu pegang handphone di tangan setiap masa, sibuk dengan gajet di tangan dan lalai kerananya, agak-agak di akhir hayat kita nanti...dapatkah kita sentuh dan pegang al-Quran? 

Sedangkan tangan kita tak biasa pegang al-Quran, sehari sekali pun susah nak belai dan belek al-Quran apatah lagi membaca atau mentadabburnya...Allah...Allah...

Sungguh, kita dah tak perlu handphone atau gajet di akhir nyawa kita..

kita sangat sangat memerlukan al-Quran...barulah kita sedar masa itu apa yang dah kita rugi...Allah..Allah..."

Pesakit: "(menitis air mata.....) Abang..bacakan saya al-Quran...saya tak boleh baca..buta tajwid... :( "

Abang misi tersenyum. Dikeluarkan al-Quran mini dari kocek bajunya........................


Hayatilah dan ambil iktibar....semoga bermanfaat

Pesakit: "Abang jururawat, best ke kerja di hospital? Dah lama ke kerja sini?"

Abang misi: "Bolehlah. Nak kata best, ada juga stressnya.

Tapi, selama 5 tahun kerja di sini, dapat banyak pengalaman yang bernilai yang orang luar di sana takkan dapat rasa."

Pesakit: "Apa yang best sangat tu? Nurse-nurse lawa-lawa eh?"

Abang misi: "Bukan. Tu tak best. Ada yang lagi best."

Pesakit: "Wah, apa dia?"

Abang misi: "Di sini setiap hari saya lihat pesakit meninggal dunia.

Kerja saya uruskan kencing berak mereka, bersihkan mereka hinggalah ke urusan jenazah.

Apa yang saya lihat sepanjang saya bekerja di hospital ni, betapa ramainya di antara mereka yang sudah meninggal..

sebelum meninggal meminta-minta sama ada dari waris atau jururawat untuk pegang naskhah al-Quran.

Ada yang tak boleh baca, ada yang suruh kami bacakan.

Ada juga yang tidak sempat sentuh al-Quran, tak sempat baca al-Quran, Allah telah pun mengambil nyawa mereka.

Bila dibacakan sahaja al-Quran pada mereka, berlinangan air mata.

Saya lihat betapa orang-orang yang berada di akhir nafas, majoriti nak sangat sentuh al-Quran.

Kalau boleh, nak mati dengan peluk al-Quran.

Pengalaman-pengalaman yang saya lalui di sini buat hati ini insaf.

Sedar satu perkara yang sangat penting."

Pesakit: "Hm. Apa dia?"

Abang misi: "Apa yang kita biasa pegang ketika kita masih sihat, apa yang kita biasa baca dan belai ketika masih hidup gembira tika tak datangnya sakit...

itu jugalah yang kita akan dapat pegang dan sentuh di akhir hayat.

Jika kita selalu pegang handphone di tangan setiap masa, sibuk dengan gajet di tangan dan lalai kerananya, agak-agak di akhir hayat kita nanti...dapatkah kita sentuh dan pegang al-Quran?

Sedangkan tangan kita tak biasa pegang al-Quran, sehari sekali pun susah nak belai dan belek al-Quran apatah lagi membaca atau mentadabburnya...Allah...Allah...

Sungguh, kita dah tak perlu handphone atau gajet di akhir nyawa kita..

kita sangat sangat memerlukan al-Quran...barulah kita sedar masa itu apa yang dah kita rugi...Allah..Allah..."

Pesakit: "(menitis air mata.....) Abang..bacakan saya al-Quran...saya tak boleh baca..buta tajwid... :( "

Abang misi tersenyum. Dikeluarkan al-Quran mini dari kocek bajunya........................

TMJ letak jawatan Presiden PBNJ


Oleh NURUL HUDA HASSAN



JOHOR BAHRU - Tunku Mahkota Johor (TMJ), Tunku Ismail Sultan Ibrahim (gambar) semalam mengumumkan peletakan jawatannya sebagai Presiden Persatuan Bola Sepak Negeri Johor (PBNJ) berkuat kuasa serta-merta.

Katanya, keputusan itu dibuat selepas mendapat perkenan Sultan Johor, Sultan Ibrahim Sultan Iskandar, selain hasil perbincangan bersama Penasihat Undang-Undang Negeri Johor.

"Keputusan ini saya buat kerana merasakan jika saya memegang jawatan sebagai presiden dan pada masa sama sebagai TMJ, maka amat sukar untuk saya mentadbir urus PBNJ yang sentiasa terikat dengan undang-undang dan peraturan FAM.

"Oleh kerana itu, saya membuat keputusan untuk mentadbir PBNJ sebagai penaung serta-merta mulai hari ini. Ini kerana mengikut hirarki protokol, saya sebagai TMJ layak memegang jawatan penaung dalam PBNJ," katanya dalam satu kenyataan dikeluarkan di sini , semalam.

Beliau berkata, dengan menjadi penaung, ia akan membuka lebih banyak ruang dan peluang serta kelebihan bagi Tunku Ismail untuk mentadbir urus PBNJ termasuk aspek kewangan, kebajikan kakitangan dan pemain serta mampu membuat keputusan lebih tepat.

Jawatan Presiden PBNJ kini akan disandang Setiausaha Kerajaan Negeri Johor, Datuk Obet Tawil.

Tunku Ismail turut merakamkan setinggi-tinggi terima kasih kepada semua penyokong bola sepak Johor yang selama ini bersusah payah memberi sokongan tidak berbelah agi kepada pasukan negeri ini.

"Sokongan padu anda semua amatlah saya hargai dan harap ia berterusan sampai bila-bila kerana dengan adanya sokongan anda, pasukan bola sepak negeri ini boleh terus gah berdiri di persada bola sepak tanah air.

"Sokongan anda diharap dapat diteruskan di masa akan datang.

"Saya berharap anda semua tidak akan risau kerana saya sentiasa berada di sini bersama anda sebagai TMJ dan sentiasa memantau serta mengikuti segala perjalanan aktiviti bola sepak negeri ini di peringkat akar umbi hingga ke peringkat global," katanya lagi.


© Utusan Melayu (M) Bhd 

Tindakan Sidek tinggalkan Anwar kejutkan ahli PKR - KEMBALI KE PANGKAL JALAN



Sidek Baba



KUALA LUMPUR 3 April - Keputusan tokoh akademik, Prof. Datuk Dr. Sidek Baba meninggalkan Ketua Pembangkang, Datuk Seri Anwar Ibrahim yang juga rakan baik beliau, disifatkan sebagai satu kejutan buat penyokong tegar Parti Keadilan Rakyat (PKR).

Mursyidul Am Tolak Individu Bernama Anwar Ibrahim (TIBAI), Mohd. Zahid Md. Arip berkata, hubungan erat antara Sidek dan Anwar dilihat begitu istimewa dan mempunyai persefahaman.

Namun menurut bekas Ketua Penerangan Pemuda PKR itu, sifat berhati-hati tokoh akademik tersebut menjadi faktor penarikan diri beliau daripada agenda peribadi Anwar.

''Saya sendiri kenal Sidek dan sepanjang bersama Anwar, beliau merupakan seorang tokoh yang berpendirian teguh dan berwaspada dengan maklumat yang diterima.

''Jadi saya yakin keputusan Sidek meninggalkan Anwar itu berdasarkan pengalaman beliau sendiri selama hampir 40 tahun berjuang bersama Ketua Pembangkang itu," katanya ketika dihubungi Utusan Malaysia di sini hari ini.

Beliau mengulas kenyataan beberapa pertubuhan bukan kerajaan (NGO) semalam, yang menyifatkan tindakan Sidek meninggalkan Anwar berasaskan pemerhatian mendalam terhadap PKR.

Bagi bekas Setiausaha Biro Penerangan Pemuda PKR, Nordin Ahmad pula, beliau yakin akan lebih ramai 'orang kuat' Anwar akan turut mengikuti jejak langkah Sidek untuk meninggalkan pemimpin pembangkang itu.

Dakwanya, setiap individu dan pihak yang rapat dengan Anwar termasuk pemimpin pembangkang yang lain turut sedar dan mengetahui sikap sebenar bekas Timbalan Perdana Menteri tersebut.

"Buat masa ini, mereka yang masih berdiri di sebelah Anwar adalah kerana menjaga kepentingan diri sendiri berikutan 'kejayaan' besar Anwar dalam Pilihan Raya Umum Ke-12 yang lalu dan memilih jalan selamat untuk terus berjuang bersama sekiranya Anwar berjaya menjadi Perdana Menteri.

"Namun jika Anwar kalah pada pilihan raya akan datang, lebih ramai pihak akan mengikuti jejak langkah Sidek, malah segala rahsia berkaitan salah lakunya bakal didedahkan satu persatu," ujarnya.

Nordin turut yakin karier politik Anwar dan keluarganya akan turut berakhir sekiranya beliau gagal menang pada pilihan raya umum tidak lama lagi sekali gus misi menjadi Perdana Menteri bakal berkubur.

Kedua-dua bekas aktivis PKR itu juga menasihatkan rakyat tidak memilih pemimpin yang boleh memudaratkan kestabilan dan keharmonian negara.

Artikel Penuh: http://www.utusan.com.my/utusan/Politik/20130404/po_03/Tindakan-Sidek-tinggalkan-Anwar-kejutkan-ahli-PKR#ixzz2PS7vUrWz
© Utusan Melayu (M) Bhd 

Wednesday, April 3, 2013

Pak Mie ke Romania


Oleh Abie Abdullah


Kuala Lumpur: “Saya tidak menjangka sampai ke tahap ini maklum balas terhadap filem pendek A Stray Hero yang saya dan isteri hasilkan kerana niat kami cuma satu iaitu mahu memberi kesedaran kepada masyarakat terutama orang Islam bahawa anjing bukan haram, tetapi najis,” kata pembikin filem amatur, Hisyam Salleh dan Rahmah Ghazali.

Filem yang berdurasi lapan minit mengenai sepasang suami isteri di Alor Setar, Kedah yang memelihara ratusan ekor haiwan terbiar termasuk anjing berpenyakit itu menarik perhatian pihak organisasi Asotia Persona memilih A Stray Hero untuk menyertai Cluj Shorts International Film Festival di Romania pada 19 hingga 20 April ini. Pemilihan itu sekali gus menjadi calon tunggal Asia Tenggara ke festival berkenaan. “Kami hanya ingin timbulkan kesedaran mengenai tabu dalam kalangan masyarakat kita, itu sahaja. Malah, saya tidak menyangka filem yang mula dimuat naikkan laman web Vimeo itu turut disaksikan oleh rakyat Malaysia sehingga mencecah lebih 105,000 tontonan.

“Kami hanya merakam secara spontan aksi Pak Mie dan isteri selepas mendapat persetujuan mereka. Secara keseluruhan, rakaman dibuat lebih satu jam tetapi kami sunting hingga menjadi lapan minit. Sebagai amatur, kami bukannya pandai sangat menyunting, tetapi saya belajar menerusi Youtube,” kata Hisyam yang dihubungi, di sini semalam.

Hisyam, 30, hanya menggunakan kamera Canon D5 Mark 3 merakam A Stray Hero, kisah Muhd Azmi Ismail atau Pak Mie dan isteri yang menyelamatkan haiwan jalanan termasuk anjing walaupun beragama Islam. “Untuk mengimbangi cerita itu, kami mendapat kerjasama dengan pihak Mufti Kedah yang sudi ditemu bual. Kami ke Kedah dua kali, pertama tiga hari dan kali kedua, empat hari bagi mengikuti perjalanan rutin harian Pak Mie dan merakam temu bual orang ramai,” katanya yang juga wartawan portal di Free Malaysia Today. Menurut Hisyam, sebelum penerbitan A Stray Hero ini, mulanya dia tertarik dengan karakter seorang ustazah yang mengajar Quran di Rawang yang sering memberi makanan kepada anjing jalanan. Bagaimanapun idea itu terbantut selepas anjing berkenaan ditangkap pihak berkuasa. “Bagaimanapun ustazah yang kami panggil Auntie Umairah mencadangkan kami bertemu Pak Mie di Kedah yang dianggapnya hero sebenarKalau dulu saya tidak suka anjing kerana diajar supaya menjauhkan haiwan itu, tetapi tanggapan saya berubah kini selepas bertemu Pak Mie,” katanya. A Stray Hero terpilih daripada lebih 400 penyertaan, kemudian disenarai pendek bersama 85 karya dari seluruh dunia sebelum dipilih lagi sebagai finalis untuk bersaing dengan 31 lagi karya.


Artikel ini disiarkan pada : 2013/04/03

Sila layari link di bawah untuk melihat video yang dimaksudkan.
http://www.youtube.com/watch?v=jjPSgIGG0iY

Zaman IT sekarang ni almost semua yang dicipta untuk manusia adalah untuk kebaikan...tapi DIRI SENDIRI YANG MENJAHANAMKAN kebaikan ciptaan itu...sendiri salah...jangan salahkan media sosial plak


Dosa sembang maya bawa penceraian

Terlalu asyik dengan perkhidmatan media sosial sama ada menerusi Internet atau talian telefon sememangnya didapati memberi impak negatif kepada hubungan pasangan suami isteri hingga membawa kepada faktor perceraian.Perunding keluarga Islam, Datuk Mohd Zaidi Mohd Zain berkata, kes perceraian antara pasangan Islam di Malaysia yang direkod­kan akibat salah faham atau cemburu yang berkaitan dengan penggunaan media sosial memang tidak dinafikan sering berlaku. Faktor yang sering disenaraikan oleh ramai pasangan yang membawa kes perceraian mereka ke mahkamah termasuk membabitkan hubungan pasangan dengan orang lain yang dikenali di laman sosial sehingga merosakkan perkahwinan. “Memang banyak media sosial yang me­nyumbang dan menjadi faktor kepada masalah perceraian dalam kalangan pasangan di Malaysia antaranya Twitter, Instagram dan Facebook.

“Malah ketika di awal kemunculan SMS, ramai pasangan bercerai kerana tidak puas hati atau cemburu sama ada dengan SMS yang dihantar orang lain atau pasangan, aktiviti berbalas SMS antara pasangan dengan orang lain atau menggunakan perkhidmatan itu untuk melafazkan cerai dengan cara mudah,” katanya.

Keadaan menjadi lebih ‘hangat’ apabila muncul media sosial baru seperti Facebook yang membolehkan ramai kenalan lama bertemu dan berhubung semula. Ini adakalanya menyebabkan hubungan suami isteri tergang­gu apabila pasangan menghabiskan terlalu banyak masa di laman maya atau bertemu semula bekas kekasih.

Malah apa saja jenis media sosial termasuk blog, e-mel dan ruang sembang berkumpulan turut disebut sebagai antara faktor yang me­nyumbang kepada masalah perceraian.

Menurut penceramah terkenal, Datuk Mohd Zawawi Yusoh, setiap orang perlu menggunakan perkhidmatan sosial seperti Facebook dengan bijak dan tahu batasnya kerana ia seumpama menjemput seseorang ke dalam rumah mereka.

Penggunaan Facebook juga perlu ada batas dan jangan melampau kerana ia boleh membawa kepada dosa dan keretakan rumah tangga antara pasangan.

“Wanita terutamanya kena tahu mereka tidak boleh menjemput orang tidak dikenali masuk ke rumah tanpa izin suami. Facebook umpama rumah apatah lagi jika ada gambar tidak menutup aurat, sudah berdosa apabila dilihat lelaki bukan muhrim,” katanya.

Bagi pasangan yang saling mempercayai, hubungan dengan rakan di Facebook atau media sosial lain tidak menjadi masalah tetapi ia menjadi masalah berat kepada mereka yang cemburu atau kurang percaya pada pasangan.

Ada pula pasangan berkahwin yang meletakkan gambar kemesraan mereka dengan pasangan di Facebook tetapi ia biarlah dalam batas kesopanan dan jangan melampau.

“Ada kebaikan meletakkan gambar dengan pasangan kerana ia boleh menjadi benteng penghalang kepada orang lain supaya tahu dia sudah berkahwin dan bahagia. Ini kerana ada orang yang merahsiakan status berkahwin di Facebook,” kata­nya.

Pada 2009, rekod Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) menunjukkan secara puratanya, pasangan Islam yang bercerai di negara ini mencatatkan ­angka mengejutkan iaitu satu pasangan setiap 15 minit.

Dalam laporan yang dikeluarkan sebelum ini, Timbalan Menteri di Jabatan Perdana Menteri, Datuk Dr Mashitah Ibrahim menyatakan, statistik perceraian itu terus menunjukkan peningkatan saban tahun dan ia mencetuskan kebimbangan mengenai keharmonian rumah tangga terutama dalam kalangan golongan muda.

Menurutnya, kebanyakan kes perceraian berlaku disebabkan pasangan suami isteri tidak begitu menghayati kehendak ajaran agama dalam melayari kehidupan rumah tangga termasuk menunaikan tanggungjawab sebaik mungkin.

Statistik selama 10 tahun yang direkod­kan bahagian pendaftaran cerai di seluruh Malaysia mendapati kes perceraian semakin meningkat dari tahun ke tahun, daripada 13,403 kes cerai pada 2001 kepada 28,035 pada 2010

Artikel ini disiarkan pada : 2013/03/29

Kisah Benar - Sentuhan Membuatkan Dua Hati Bertaut Kembali

Sepasang suami isteri merasakan rumahtangga mereka tidak dapat diselamatkan lagi. Si isteri telah membuat keputusan untuk ke Mahkamah Syariah bagi memfailkan tuntutan fasakh (tuntutan cerai). Selesai pendaftaran kes dan saman dihantar kepada pihak suami, menunggulah mereka tarikh yang telah ditetapkan untuk hadir ke mahkamah. Setibanya hari itu, datanglah mereka ke mahkamah. 

Kes mereka dibicarakan di dalam kamar tertutup Hakim Syarie. Apabila dibicarakan di hadapan Hakim, maka berceritalah si isteri akan masalah rumahtangganya bermula dari A sehinggalah Z. Selesai si isteri meluahkan rasa, maka si suami pula menyuarakan segala isi hati yang tersirat selama ini. Setelah kedua-duanya habis bercerita, Hakim bertanya 

" Puan, adakah puan masih ingin meneruskan tuntutan fasakh puan terhadap suami?," 

Dengan suara yang tegas dia menjawab,"Ya, saya ingin tuntutan ini diteruskan".

Ditanya pula pihak suami, "Adakah encik bersetuju dengan tuntutan fasakh isteri encik?", 

Dengan nada yang keras, si suami menjawab," Ya, biarkan dia dengan tuntutannya,"

Maka, setelah keputusan dari kedua-dua pihak didengar, Hakim pun berkata, " Baiklah.. Jika inilah keputusan encik dan puan.. Di sini saya ingin meminta agar encik dan puan dapatlah bersalaman memohon maaf antara satu sama lain buat kali terakhirnya.. Kerana selepas ini, setelah tamatnya iddah puan, kalian berdua tidak boleh lagi bersentuhan. Kalian bukan lagi mahram.. " 

Dengan hati yang berat dan bercampur syahdu, si suami menghulurkan tangannya memohon keampunan dan maaf daripada isterinya yang masih dikasihinya. Si isteri menyambut tangan suaminya beserta hati yang sayu dan linangan air mata, tangan suaminya dicium dan digenggam seerat-eratnya.

Seolah-olah tiada lagi esok untuk mereka.. Pasangan tersebut tidak mahu melepaskan tangan masing-masing. Kedua-duanya menitiskan air mata. Dalam keadaan hening.. Dengan suara yang teresak-esak, si isteri menuturkan kata-kata yang cukup menyentuh hati suaminya

"Tuan, maafkan saya. Saya ingin menarik balik tuntutan kes fasakh saya. Saya amat menyayangi suami saya ". 

Tangan dileraikan dan berdakapanlah mereka suami isteri di dalam esak tangis yang begitu mengusik kalbu. Hakim mengangkat tangan, mengucap syukur kepada Allah kerana dengan izinNya, sebuah rumahtangga dapat diselamatkan daripada runtuh, gugur menyembah bumi murkaNya..

Pengajaran : Komunikasi amat penting dalam sesebuah perkahwinan. Proses komunikasi ini bukan sahaja secara lisan tetapi komunikasi yang amat memberikan kesan adalah komunikasi secara sentuhan. Ucapkanlah perkataan maaf dan hulurkanlah tangan setiap kali terjadinya perselisihan faham. Baik suami mahupun isteri. Suami untuk disayangi. Isteri untuk dikasihi. Hargailah antara satu sama lain ketika masih bersama. Biarlah ikatan bahagia itu berkekalan abadi dan bertemu semula di Jannatul Firdausi suatu hari nanti.

Sumber : Berdasarkan kisah benar yang diceritakan secara umum oleh seorang Pegawai Syariah di Sabah buat panduan bersama

Tuesday, April 2, 2013

Gangguan Syaitan Ketika Sakaratul Maut


gangguan-syaitan-ketika-sakaratul-maut-590x472

Iblis dan Syaitan akan sentiasa mengganggu manusia, bermula dengan memperdayakan manusia dari terjadinya dengan setitik mani hinggalah ke akhir hayat mereka, dan yang paling dahsyat ialah sewaktu akhir hayat iaitu ketika sakaratul maut.

Syaitan mengganggu manusia sewaktu sakaratul maut disusun menjadi 7 golongan dan rombongan.Hadith Rasulullah s.a.w.. menerangkan:Yang bermaksud: “Ya Allah aku berlindung dengan Engkau daripada perdayaan Syaitan di waktu maut.”

Rombongan 1
Akan datang Syaitan dengan banyaknya dengan berbagai rupa yang pelik dan aneh seperti emas, perak dan lain-lain, serta sebagai makanan dan minuman yang lazat-lazat.

Maka disebabkan orang yang di dalam sakaratul maut itu di masa hidupnya sangat tamak dan loba kepada barang-barang tersebut, maka diraba dan disentuhnya barangan Syaitan itu, di waktu itu nyawanya putus dari tubuh. Inilah yang dikatakan mati yang lalai dan lupa kepada Allah s.w.t. inilah jenis mati fasik dan munafik, ke nerakalah tempatnya.

Rombongan 2
Akan datang Syaitan kepada orang yang didalam sakaratul maut itu merupakan diri sebagai rupa binatang yang di takuti seperti, Harimau, Singa, Ular dan Kala yang berbisa. Maka Apabila yang sedang didalam sakaratul maut itu memandangnya saja kepada binatang itu, maka dia pun meraung dan melompat sekuat hati.

Maka seketika itu juga akan putuslah nyawa itu dari badannya, maka matinya itu disebut sebagai mati lalai dan mati dalam keadaan lupa kepada Allah s.w.t., matinya itu sebagai Fasik dan Munafik dan ke nerakalah tempatnya.

Rombongan 3
Akan datang Syaitan mengacau dan memperdayakan orang yang di dalam sakaratul maut itu dengan merupakan dirinya kepada binatang yang menjadi minat kepada orang yang hendak mati itu, kalau orang yang hendak mati itu berminat kepada burung, maka dirupai dengan burung, dan jika dia minat dengan Kuda lumba untuk berjudi, maka dirupakan dengan Kuda lumba (judi).

Jika dia minat dengan dengan ayam sabung, maka dirupakan dengan ayam sabung yang cantik. Apabila tangan orang yang hendak mati itu meraba-raba kepada binatang kesayangan itu dan waktu tengah meraba-raba itu dia pun mati, maka matinya itu di dalam golongan yang lalai dan lupa kepada Allah s.w.t.. Matinya itu mati Fasik dan Munafik, maka nerakalah tempatnya.

Rombongan 4
Akan datang Syaitan merupakan dirinya sebagai rupa yang paling dibenci oleh orang yang akan mati, seperti musuhnya ketika hidupnya dahulu maka orang yang di dalam sakaratul maut itu akan menggerakkan dirinya untuk melakukan sesuatu kepada musuh yang dibencinya itu. Maka sewaktu itulah maut pun datang dan matilah ia sebagai mati Fasik dan Munafik, dan nerakalah tempatnya

Rombongan 5
Akan datang Syaitan merupakan dirinya dengan rupa sanak-saudara yang hendak mati itu, seperi ayah ibunya dengan membawa makanan dan minuman, sedangkan orang yang di dalam sakaratul maut itu sangat mengharapkan minuman dan makanan lalu dia pun menghulurkan tangannya untuk mengambil makanan dan minuman yang dibawa oleh si ayah dan si ibu yang dirupai oleh Syaitan,

berkata dengan rayu-merayu “Wahai anakku inilah sahaja makanan dan bekalan yang kami bawakan untukmu dan berjanjilah bahawa engkau akan menurut kami dan menyembah Tuhan yang kami sembah, supaya kita tidak lagi bercerai dan marilah bersama kami masuk ke dalam syurga.”

Maka dia pun sudi mengikut pelawaan itu dengan tanpa berfikir lagi, ketika itu waktu matinya pun sampai maka matilah dia di dalam keadaan kafir, kekal ia di dalam neraka dan terhapuslah semua amal kebajikan semasa hidupnya.

Rombongan 6
Akan datanglah Syaitan merupakan dirinya sebagai ulamak-ulamak yang membawa banyak kitab-kitab, lalu berkata ia: “Wahai muridku, lamalah sudah kami menunggu akan dikau, berbagai ceruk telah kami pergi, rupanya kamu sedang sakit di sini, oleh itu kami bawakan kepada kamu doktor dan bomoh bersama dengan ubat untukmu.” Lalu diminumnya ubat, itu maka hilanglah rasa penyakit itu, kemudian penyakit itu datang kembali.

Lalu datanglah pula Syaitan yang menyerupai ulamak dengan berkata: “Kali ini kami datang kepadamu untuk memberi nasihat agar kamu mati didalam keadaan baik, tahukah kamu bagaimana hakikat Allah?”



Berkata orang yang sedang dalam sakaratul maut: “Aku tidak tahu.”

Berkata ulamak Syaitan: “Ketahuilah, aku ini adalah seorang ulamak yang tinggi dan hebat, baru sahaja kembali dari alam ghaib dan telah mendapat syurga yang tinggi. Cubalah kamu lihat syurga yang telah disediakan untukmu, kalau kamu hendak mengetahui Zat Allah s.w.t. hendaklah kamu patuh kepada kami.”

Ketika itu orang yang dalam sakaratul maut itu pun memandang ke kanan dan ke kiri, dan dilihatnya sanak-saudaranya semuanya berada di dalam kesenangan syurga, (syurga palsu yang dibentangkan oleh Syaitan bagi tujuan mengacau orang yang sedang dalam sakaratul maut). Kemudian orang yang sedang dalam sakaratul maut itu bertanya kepada ulamak palsu:

“Bagaimanakah Zat Allah?” Syaitan merasa gembira apabila jeratnya mengena .

Lalu berkata ulamak palsu: “Tunggu, sebentar lagi dinding dan tirai akan dibuka kepadamu. “

Apabila tirai dibuka selapis demi selapis tirai yang berwarna warni itu, maka orang yang dalam sakaratul maut itu pun dapat melihat satu benda yang sangat besar, seolah-olah lebih besar dari langit dan bumi.

Berkata Syaitan: “Itulah dia Zat Allah yang patut kita sembah.”

Berkata orang yang dalam sakaratul maut: “Wahai guruku, bukankah ini benda yang benar-benar besar, tetapi benda ini mempunyai jihat enam, iaitu benda besar ini ada di kirinya dan kanannya, mempunyai atas dan bawahnya, mempunyai depan dan belakangnya.

Sedangkan Zat Allah tidak menyerupai makhluk, sempurna Maha Suci Dia dari sebarang sifat kekurangan. Tapi sekarang ini lain pula keadaannya dari yang di ketahui dahulu. Tapi sekarang yang patut aku sembah ialah benda yang besar ini.”

Dalam keraguan itu maka Malaikat Maut pun datang dan terus mencabut nyawanya, maka matilah orang itu di dalam keadaan dikatakan kafir dan kekal di dalam neraka dan terhapuslah segala amalan baik selama hidupnya di dunia ini.

Rombongan 7
Rombongan Syaitan yang ketujuh ini Syaitan terdiri dari 72 barisan sebab menjadi 72 barisan ialah kerana dia menepati Iktikad Muhammad s.a.w. bahawa umat Muhammad akan terbahagi kepada 73 puak (barisan). Satu puak sahaja yang benar (ahli sunnah waljamaah) 72 lagi masuk ke neraka kerana sesat.

Ketahuilah bahawa Syaitan itu akan mengacau dan mengganggu anak Adam dengan 72 macam yang setiap satu berlain di dalam waktu manusia sakaratul maut. Oleh itu hendaklah kita mengajarkan kepada orang yang hampir meninggal dunia akan talkin Laa Ilaaha Illallah untuk menyelamatkan dirinya dari gangguan Syaitan dan Iblis yang akan berusaha bersungguh-sungguh mengacau orang yang sedang dalam sakaratul maut.

Bersesuaian dengan sebuah hadith yang bermaksud: “Ajarkan oleh kamu (orang yang masih hidup) kepada orang yang hampir mati itu: Laa Ilaaha Illallah.”

sumber: ohpisang.com@fb

Nasib baik TMJ ada 2 status.....


pix_topright

‘TMJ memang ada!’



Oleh Aziman Rosdi

Kuala Lumpur: Persatuan Bola Sepak Malaysia (FAM) menegaskan tindakan Presiden Persatuan Bola Sepak Negeri Johor (PBNJ) Tunku Ismail Sultan Ibrahim yang berada di bangku simpanan pada perlawanan Johor Darul Takzim (DT) menentang Terengganu Sabtu lalu adalah melanggar peraturan memandangkan beliau masih menjalani penggantungan enam bulan daripada terbabit daripada sebarang aktiviti bola sepak.

Bagaimanapun Penolong Setiausaha Agung FAM yang juga bertindak sebagai Komisioner Perlawanan itu Datuk Ahmad Fuad Daud berkata, pihaknya sudah menyerahkan perkara itu kepada pegawai undang-undang bagi menyiasat status Tunku Ismail ketika berada di Stadium Tan Sri Hassan Yunos Larkin ketika perlawanan itu.

“Saya mengesahkan Tunku Ismail memang berada di bangku simpanan pada perlawanan itu,” katanya.

“Berdasarkan peraturan, Tunku Ismail yang menjalani hukuman penggantungan sepatutnya tidak boleh terbabit dengan sebarang aktiviti bola sepak persatuan ini dan tindakan susulan akan diambil.

“Namun pihak kami perlu memastikan (status) kehadiran Tunku Ismail atas kapasiti Presiden PBNJ atau sebagai Tengku Mahkota Johor. Jika atas kapasiti sebagai Tengku Mahkota Johor, FAM akan menyerahkan perkara ini kepada pegawai undang-undang bagi menilai situasi sebenar.” Dalam laporan Arena Metro semalam, Tunku Ismail yang sebelum ini dihukum Jawatankuasa Tatatertib kerana melanggar Artikel 88 Statut FAM bulan lalu atas kesalahan mengkritik mutu pengadilan Liga Malaysia (Liga-M) dilihat berada di bangku simpanan Johor DT ketika pasukan tuan rumah menewaskan Terengganu 3-2.

Setiausaha Agung FAM, Datuk Azzuddin Ahmad yang diminta mengulas mengenai insiden itu kelmarin menyatakan perlu menunggu laporan penuh Komisioner Perlawanan sebelum membuat sebarang tindakan.